Friday 14 December 2012

Ini untuk Mama


Friday, 14/12/2012
19:10 wib
Rain


Postingan ini didedikasikan untuk Mama, untuk papa, untuk adik-adikku, dan untuk teman-teman di komunitas blogger ter-gawl sejagad raya,  ‘Blogger Energy’ :)


Hei, ini bukan surat cinta. Cuma sederet kata untuk mama.

Berapa tahun ya?

18, hampir 19. Sebentar, kucoba reka ulang masa lalu..

Hampir 9 bulan dikandungan, hampir 2 tahun menyusu tak tahu malu, dan bertahun tahun merengek tak tanggung tanggung. Minta ini, minta itu. Aku pasti sangat merepotkan ya, mama.

Mama, aku mau minum susu..

Mama, aku mau sekolah, aku udah besar sekarang..

Mama, aku mau minta dibeliin tas baru, sepatu yang ada rodanya, terus aku mau boneka beruang..

Mama, aku mau handphone..

Mama, aku pengen punya laptop..

Mama, aku mau jalan-jalan ke mall, boleh minta uang?

Mama, boleh aku punya pacar?

Mama, aku mau kuliah di tempat yang jauh dari rumah..

Mama..

....


Aku ingat mama pernah marah saat aku tak mau mengerjakan PR matematika. Kelas 3 SD. Aku bilang aku bisa, tapi lalu nilaiku merah. Mama marah. Aku menangis. Aku tidur sambil terus menangis. Mama datang mengelus kepalaku. Membacakan ayat kursi hingga aku tertidur. Nyenyak.

Aku ingat saat mama tak percaya aku dapat peringkat 1 di sekolah. Hingga saat tiba di kelas untuk mengambil rapor, aku malah menangis. Mama memelukku. Mama bilang maaf, mama bilang mama sayang padaku. Aku diam. Tersenyum sambil terus memeluk mama.

Aku pernah jadi anak nakal. Main kejar kejaran. Hingga terbentur dinding. Lalu apa? Darah segar mengalir dari pelipisku. “Mamaaaaaaaaa.. “. Aku tahu mama panik, lalu makin kencang menangis, meraung raung. Mama menggendongku, meletakkanku di tempat tidur, mengelus rambutku, mencium keningku. Aku diam, mama membalut lukaku.

Beranjak remaja. Aku tak pernah meminta yang tak wajar, hingga mama tahu aku ingin sekali punya handphone. Telepon genggam yang canggih. Mama berjanji aku akan mendapatkannya. Nanti saat aku benar benar memerlukannya. Nanti ketika aku cukup besar, bukan hanya untuk sekedar main main. Mama tahu, aku hanya hanyut terbawa zaman.

SMA, mama tak pernah – bahkan selama ingatanku masih berfungsi – menyuruhku belajar sebelum ujian. Mama tahu, aku cukup tahu diri soal nilai. Mama percaya padaku, papa juga. Aku berikan yang ku bisa. Medali, piala, hingga amplop beasiswa. Mama tersenyum. Mama bilang mama bangga. Oh Tuhanku, saat itu juga aku ingin menangis. Merengkuh bahunya, meraung di pangkuannya. Ibuku..

Aku hampir dewasa, namun masih dalam gelombang. “Hayo, mba dani jangan pacaran dulu ya.. “ mama telah siap ber-wejangan.

Tapi mama, aku remaja yang tergoyah zaman. Diam diam punya pacar, haha. “Jangan dulu lah sayang, nanti ada waktunya.. nanti kalo sakit hati..” Mama tersenyum, aku terenyuh. Mama, iya aku patah hati.

17 tahun. Ma, aku pergi belajar di pulau seberang. Pulang 6 bulan sekali. Mama tahu aku rindu?

“Mba, jangan lupa lho shalatnya dijaga..”

“Hayo, inget jangan pacaran dulu lho ya, belajar yang bener dulu..”

“Jangan terlalu dipaksa belajar, kalo udah ngantuk ya tidur dulu aja..”

“Udah makan belum anak mama?..”

“Gimana kuliahnya?..”

“Kok ga pernah nelpon mama nih? Hayo..”

“Mba dani kapan liburnya? Mama kangen nih sendiri aja di rumah..”

“Kegiatannya kok banyak banget toh, dikurangi aja sedikit, istirahat..”

“Jangan lupa minum madu ya nak..”

....

Ya Rabb,

Untuk Mamaku,

Boleh kuminta untuknya umur yang panjang berkah hingga waktu melihat anak-anaknya tumbuh sehat, shaleh shalehah. Kesehatan yang berbalut rahmat. Maukan menjaganya hingga akhir rangka dunia? Menempatkan wanita cantik itu di tempat terindah di sisimu kelak, saat hari akhir telah dibalik. Mempertemukan kami kembali di awal waktu yang abadi?

Berikan aku waktu untuk lagi melihatnya terus melengkungkan senyum.

--O--


Selamat Hari Ibu, untuk semua ibu di seluruh dunia.

Aku Cinta Mama


Mama terbaik sejagad raya


Lagu kecil untuk Mama:

Kasih Ibu by Tararadamdamdum




dari anak mama,


Monday 10 December 2012

Let's go to the PANTAI !


Monday, 10.12.2012
16:30 wib



Hola fellas! How’s life? J

Menanggapi tantangan saran dari seorang *ehem* teman lama untuk membuat postingan tentang PANTAI. So, here i go. Saya tertantang tertarik untuk membuatnya.  Saat hujan turun, postingan ini dibuat.

Pernah suatu ketika saya kaget saat seorang teman bilang kalau dia belum pernah main ke pantai. OMG! Saya tebak mungkin rumahnya di puncak gunung atau dataran tinggi yang begitu jauh dari pantai. Lain halnya dengan saya yang tinggal di daerah pesisir, dengan teluk dan pantai yang mengitari. 
Pesisir Selatan Provinsi Lampung.

Suatu hari nanti saya berniat membawa kabur teman saya tadi untuk melihat pantai. Oh well, sayang sekali kan kalau diusia mu sekarang belum pernah sama sekali mencium bau laut? :’)

Dulu, setiap kali libur panjang sekolah, papa selalu membawa kami sekeluarga ke Pantai. Kenapa hampir selalu pantai? Karena destinasi pariwisata terdekat, termurah, dan menyenangkan adalah kesana. Laut dan segala keindahannya.  Saat perpisahan kelas pun saya lagi lagi pergi ke pantai.
Bosan? Sama sekali nggak! J

Terakhir kali sekitar 1,5 bulan yang lalu. Pertengahan Oktober tepatnya, saya yang mengambil studi S1 di jurusan Biologi akhirnya dapat jatah jalan-jalan praktikum ke pulau. Pulau Pari di Kepulauan Seribu. Satu angkatan yang hampir terdiri dari 100 orang pergi jalan-jalan meneliti! Yiiihhaaa!!

It was AWESOME!

Pulau Pari cantik sekali. Di sana telah didirikan pusat konservasi dan penelitian Oseanografi oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Melihat kata-kata ‘Oseanografi’ mengingatkan saya pada pelatihan ilmu bumi yang pernah saya pelajari. Hehe.



Anyway, saya berenang sampai kedalaman laut yang warna biru tua loh, bagian itu disebut 'Tubir' atau jurang pantai :3

Tahu kenapa namanya pulau Pari? Well, yah karena bentuknya seperti pari? Anyway, pari itu bukan ikan loh, dia itu golongan mamalia, haha! < ini hapalan buat UAS minggu depan.


Berbeda dari pulau Pramuka yang lebih terkenal, lebih sering dikunjungi wisatawan, dan jelas lebih kotor. Pulau Pari jauh lebih bersih dan terpelihari. Meski dibeberapa tempat tetap saja ada sampah yang mengambang..


Ini dia salah satu alasan saya pilih jurusan Biologi! Jalan-jalan dan jalan jalan. Yep, meski sebenarnya sih untuk penelitian, but why not? Menganggap itu waktu untuk main main jauh lebih menyenangkan, hehe :3

Di sana, untuk pertama kalinya saya mencoba Snorkeling! It was really AMAZING, WONDERFUL, and BEAUTIFUL!


Pernah lihat acara tv si bolang? Atau acara jalan jalan yang sering disiarkan, tentang pemandangan bawah laut yang WOW? Seperti itulah yang saya lihat. Saya baru tahu kalau kemampuan berenang saya yang biasa-biasa saja akhirnya bisa berguna :’)

Beda dengan sekedar snorkeling biasa, sambil berenang seharian melihat cantiknya dasar laut, saya senang bisa tahu nama-nama organisme yang saya temui. Bahkan mempelajari bagaimana perilakunya. Itu menyenangkan loh :3


Windi dan asteroidea

Ada asteroidea, yang kalau kita balik tubuhnya beberapa saat kemudian dia bisa berbalik kembali ke keadaan asalnya. Atau Holothuroidea yang kalau kita pencet pencet terus (digangguin) akan mengeluarkan lendir yang lengket banget. Dan dengan beruntungnya, sarung tangan saya pun terkena lendirnya, hahaha XD.
Ada juga bantal raja yang sangat rapuh tubuhnya, jadi kalau terlalu semangat menyentuh tubuhnya bisa putus :’) dan banyaaaaak lagi. Sayang saya lupa menyiapkan cover kamera anti air. Jadi sama sekali tak ada foto bawah air yang terekam oleh saya sendiri. Hiks :'(



Mau coba jalan jalan sendiri ke Pulau Pari? Ternyata ketika saya tanya-tanya tentang berapa kira-kira dana yang diperlukan seandainya saya berniat berlibur ke sini terbilang murah loh :3 
Dari Muara Angke, Jakarta, kita tinggal menyewa naik perahu motor sekitar 45 ribu. Lalu biaya menginap disana berkisar 100-200 ribu perhari di rumah rumah penduduk. Itupun sudah termasuk makan 3 kali sehari.  Lumayan kan? 



Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar dengan lebih dari 13.000 buah pulau dari Sabang sampai Merauke sudah pasti punya banyaaaaaaaak sekali wilayah yang berbatas laut, pantai. Suatu saat nanti, destinasi saya selanjutnya semoga bisa menghirup angin laut Raja Ampat dan Bunaken. Someday, i’ll be there J

Tuesday 20 November 2012

Coklat Manis Obat Enteng Jodoh!

Mon(ster)day, 19.11.2012
17:30 wib
It's raining.



Assalamualaikum fellas J

Hola! Hows life? Minggu ujian gini memang paling bisa bikin suasana hati jadi tertekan. Tugas sana sini, kuliah jalan, rapat lanjut, ujian juga ga mau kalah. Mantap! Kalo gini caranya mau pilih yang mana? Terakhir kali dihadapkan sama pilihan seperti itu aku malah memilih tidur dengan cantiknya..  *lari dari kenyataan*


Seminggu yang lalu, salah seorang teman, sebut saja Anggi, menawarkan dengan sangat luar biasa antusias sekali padaku sebuah makanan yang manis, sebut saja makanan itu coklat.

Anggi: Bil! Mau pesen coklat ga???

Gue: Coklat? Mau! Enak ga? Segede apa? Harganya? Bisa bikin cantik ga? 

Anggi: Enaaaaak, kira kira gedenya segini nih (dengan gerakan yang sangat indah Anggi lalu menggaris binder ungu gue yang kurang lebih berukuran 30 cm menjadi 2 bagian dengan tangan)

Gue: Oh, wah gede juga ya. Berapaan nih?

Anggi: 18 ribu! Ada coklat enteng jodoh, pas banget buat Nabil! Atau kalo mau coklat anti galau juga ada loh!


Gue: WHATTZZ!!! OMG maksud lo apaan nih   
         Okedeh gue coba pesen satu ya, ga mau tau pokoknya rasanya harus enak cup!

Dan begitulah, gue yang gembul doyan ngemil ini pun akhirnya memesan satu coklat dari Anggi. Tahukah anda coklat apa yang saya pesan? Yap, betul sekali. COKLAT ENTENG JODOH.

Bukan, bukan, ini sama sekali ga ada hubungannya dengan status single yang gue sandang. Cuma kata si Anggi, COKLAT ENTENG JODOH itu rasanya enak, ada rasa vanila juga loh, jadilah gue ngiler pengen ngerasain coklat itu  *ngeles tingkat internasional* 


Beberapa hari kemudian...

Coklat pesenan gue dateeenggg~~ aaaa syalalalaaaa~~~ *nari keliling kampus*

Dengan selembar 20 ribuan coklat itupun berhasil mendarat di tangan gue dengan selamat. Mau tau gimana penampilannya? Ini dia!



Ada coklat lain juga loh!






Awalnya gue agak sedih karena ukuran coklat tersebut ga seperti yang gue pikirkan.. but, it’s ok. Yang penting coklat~~ Syalalala~~ *lanjutin nari keliling kampus*


Soal rasa.. hmm lumayan kok, rasanya itu ya rasa coklat, manis manis gimana gitu, tertarik? Kalian bisa pesan langsung sama Anggi, hehe

------

Moral value:

Kreatif. Ide buat bikin coklat dengan judul yang lucu dan unik menurut gue terbilang sesuatu yang kreatif dan.. menarik.
Bukan masalah rasa kalau gini, tapi ketika pasar melihat judul ‘aneh’nya, mau ga mau pasti jadi penasaran. Kayak apa sih rasanya? Beneran bisa bikin enteng jodohkah? Apa jangan jangan beneran bisa  bikin bebas galau? Haha!

Lembaran puluhan ribu, atau bahkan ratusan ribu siap melayang demi mendapat sebuah ide kreatif yang ‘fresh’. Itu yang sebenarnya amat sangat diperlukan untuk memajukan dan mengurangi pengangguran di Indonesia. Bayangkan saja jika 50% saja pemuda Indonesia mau mengeluarkan ide-ide kreatif mereka. Wow, mungkin dalam sekejap negara ini bisa jadi negara maju!

Sunday 11 November 2012

Sedikit

Monday, 12.11.2012
08:50 wib
di dalam kelas mata kuliah Keanekaragaman Hewan


Hola fellas! Welcome ^^

Lama ga posting nih, ada yang merindukanku?

Alasan klasik kalo gue bilang ke-vakum-an ini semua karena kegiatan yang segudang? Karena mau gimanapun juga ini jalan yang gue ambil. Apapun resikonya, gue harus siap terima konsekuensi dari setiap hal yang sudah gue pilih. Tapi nyatanya? Alright, gue sama sekali ga siap. #okesip

Anyway, ada yang sadar kalau theme blog-ku udah berubah? Apa? Nggak? Ciyus? Miapa?


Jadi ceritanya udah sekitar dua minggu ini theme blog berubah. Kenapa? Gapapa sih bosen aja. Selain itu entah kenapa banyak yang protes ketika baca postingan atau berniat komen di theme blog lama, katanya susah dibaca. Fyuuh~


Fine, kali ini Cuma mau sharing aja beberapa hal. Sedikit aja, ga banyak kok.

Mau tau apa aja kegiatan gue di kampus? Nggak? Gapapa kok, gue tetep mau posting walaupun ga ada yang baca. #prinsip

Kuliah? Biasa aja sih, ga ada yang istimewa. Berangkat pagi pulang siang atau sore. Mata kuliahnya? Yah, gitu gitu juga. Pernah suatu saat ada maba (mahasiswa baru) yang nanya nanya ke gue

X     : Kak kenapa masuk biologi?
Gue  : Hmm, yah gapapa sih, pas SNMPTN saya daftarnya ini, eh Alhamdulillah keterima
X     : Mau ambil peminatan apa kak?
Gue  : Hmm, ga tau juga ya, belum kepikiran
X     : Mata kuliah yang paling kakak suka apa kak?
Gue  : Ga ada yang saya suka suka banget kok
X     : Kakak suka biologi?
Gue  : Oh, nggak juga sih

Kemudian dia bingung, dan akhirnya kita tertawa bersama.

Oke gue tau ceritanya memang ga jelas dan abstrak banget. Mungkin sebagian dari kalian ga ngerti apa maksudnya. Ya kan?

Oke gue jelasin. Intinya saat ini atau mungkin sejak awal gue masuk kuliah, gue belum punya pemikiran mau jadi apa, mau kemana, mau melakukan apa? Atau apapun itu.

Gue melakukan apa yang seharusnya gue lakukan. Itu aja. Tanpa planning ke depan. Tanpa tujuan. Sementara teman-teman gue yang lain lari, gue Cuma merangkak. Meski maju, itu Cuma beberapa centi, sementara mereka? Ribuan kilo di depan gue. Hiks .



Jadi?

Dari awal, gue melakukan semuanya sesuai aliran. Gitu aja. Sks yang gue ambil sesuai standar. Nilai gue? Alhamdulillah masih sesuai standar. Semuanya ‘Standar’.

Kegiatan? Nah ini dia yang agak ‘berlebih’. Mungkin..

Awalnya Cuma ikut-ikutan. Ambisi buat nyoba segala hal ketika gue jadi maba. 1, 2, 3, 4, 5... berapa ya kegiatan yang gue ikutin?

Kepanitiaan? Oke gue tau itu agak diluar batas. Hasilnya? Yap, ga ada yang kepegang dengan TOTAL. Memang sih semua lancar, Alhamdulillah, tapi tetep aja gue ga sepenuhnya bisa berkontribusi maksimal.

Gimana mau total? Lah wong sehari gue bisa rapat sampe 3 kegiatan yang beda. Bayangin! Mau dibagi 3 kah badan gue??

Mungkin istilahnya ituloh: Cuma NUMPANG NAMA. Jadi kalau ada yang tanya : “ Ikut kegiatan apa aja di kampus? ‘’ gue bisa jawab dengan ‘bangga’ : ‘ ini, itu, anu, ono, inu, dst, dsb, dll..’’

Well, apa itu bagus? Tergantung sih. Menurut gue itu semua tergantung tujuan awalnya. Buat apa ikut banyak? Kalo tujuan awalnya Cuma pengen ‘EKSIS’. Oke, gue sama sekali ga tambah eksis dengan ikut banyak kegiatan. Gue Cuma.. tambah CAPEK. Itu ajakah? Nggak juga sih, sedikit banyak gue dapat banyak pengalaman. Dan teman. That’s not BAD. Untuk sebuah awal.

Jadi, siapa yang salah? Gue sendiri.

......

Oke ini Cuma sedikit buah pikiran gue waktu lagi makan es buah yang enak banget, padahal di luar hujan datang. Mau tau apa hikmahnya? 

Jadi diri sendiri. Just be the way you are. Jangan ikut-ikutan.
Cobalah untuk sedikit demi sedikit merencarakan apa yang akan kita lakukan di masa depan. Jadi apapun yang kita lakukan saat ini ga akan sia-sia. Ga cuma terbuang percuma. Kalau kita udah punya tujuan, semua yang kita lakukan akan terorientasi. Cuma buat satu tujuan: The Main Goal. Cuma buat mimpi mimpi kita di masa depan.

Gue punya banyaak banget mimpi. Banyak. Tapi semuanya masih tergantung di tembok kamar kosan. Menunggu untuk direalisasikan.

Well, masih belum terlambat kok, cuma butuh waktu lagi. Mulai dari sekarang, mulai dari yang kecil. Mencoba menyusun sedikit demi sedikit langkah yang akan gue tempuh ke depannya. Semoga ga lagi terbuang percuma. Waktu gue -kita- yang berharga.