Tuesday, 21 September 2010

This Time...

Night..
21:50 p.m.
. . . . . 

Ya Allah.. Aku terlalu sering berkeluh kesah padaMu...
Bolehkah kali ini aku kembali menadahkan tangan?
Menangis di hadapan-Mu ?
Menyesal hingga tersedu ?
Meraung setiap dosaku ya Rabb ?
Aku yang tak pernah puas . .
Yang tak pernah bersyukur . .
Yang selalu merasa kurang . . .
Mengharap nikmat lebih . .
Mengemis rintingan angan baru . .
Memaksa..!
dan marah tak tahu malu kala Kau berikan yang lebih baik ?
Aku malu ya Tuhanku . .
Aku malu meminta lagi padaMu . .
karena yang kuminta adalah mengulang waktu untuk menghapus berjuta rangkai dosaku. . . . .

.
Balam, 
Just anything ., :)
by. NIR

Friday, 17 September 2010

It's a Privilage, Girls!

.
"Saya menghormati hukum Perancis, tetapi hukum Perancis tidak menghormati saya atau agama saya."
--Cennet Doganay, 15, gadis Perancis.
.
.
.
Cantik,
turunnya tuntunan Allah kepada Muslimah untuk menutup aurat adalah peristiwa yang sangat mengharukan >_< . Begitu mendengar ketentuan berhijab, perempuan-perempuan Madinah di zaman Rasulullah segera membentangkan berlembar-lembar kain panjang untuk menutup auratnya.
Bahkan ada di antara mereka yang menggunakan kain tirai dan sprei karena tidak sanggup membeli kain baru. Setelah 1.500 tahun sejarah hijab berjalan, ia tetap menjadi fenomena yang menggetarkan hati. Di Indonesia, pada tahun 80-an (mungkin banyak di antaramu yang masih kecil atau malah belum lahir kan,,. hehe.. *sendirinya belum lahir*),terjadi pelarangan jilbab di sekolah-sekolah dan banyak lembaga pemerintah.
Lewat perjuangan keras, di antaranya: dikeluarkan dari sekolah, di kelas khususkan, difitnah jilbab beracun, dikucilkan bahkan dipaksa untuk membukanya, pemerintah akhirnya mengizinkan Muslimah berjilbab ke sekolah. Di lembaga-lembaga dan kantor pemerintah pun sekarang, pegawai berjilbab sudah menjadi pemandangan yang biasa.
Budaya jilbab sebenarnya merupakan suatu anugerah bagi Muslimah Indonesia-khususnya- -- sebagai sebuah keberuntungan dan keistimewaan, a privilage. Sedihnya dibanyak belahan dunia, banyak perempuan seperti Cennet Doganay yang harus mengorbankan banyak hal untuk melaksanakan perintah Allah dan melindungi diri dengan hijab. Tahun 2003 lalu Perancis digegerkan oleh pelarangan jilbab di sekolah-sekolah negeri. Sejak saat itu Perancis menjadi icon, lambang penindasan negara terhadap kebebasan kaum Muslimah melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya..,,, >.<
.
.
Santi Soekanto, dkk.. (Hei Cantik, ngapain berjilbab?) Juli, 2008

 

Friday, 3 September 2010

Rahas!a Mr. Bowen....

Saturday, 4.9.10

11:25 a.m

Bowen’s Reaction Series

.

Seri Reaksi Bowen (Bowen Reaction Series) menggambarkan proses pembentukan mineral pada saat pendinginan magma dimana ketika magma mendingin, magma tersebut mengalami reaksi yang spesifik. Dan dalam hal ini suhu merupakan faktor utama dalam pembentukan mineral.
Tahun 1929-1930, dalam penelitiannya Norman L. Bowen menemukan bahwa mineral-mineral terbentuk dan terpisah dari batuan lelehnya (magma) dan mengkristal sebagai magma mendingin (kristalisasi fraksional). Suhu magma dan laju pendinginan menentukan ciri dan sifat mineral yang terbentuk (tekstur, dll). Dan laju pendinginan yang lambat memungkinkan mineral yang lebih besar dapat terbentuk.


Dalam skema tersebut reaksi digambarkan dengan “Y”, dimana lengan bagian atas mewakili dua jalur/deret pembentukan yang berbeda. Lengan kanan atas merupakan deret reaksi yang berkelanjutan (continuous), sedangkan lengan kiri atas adalah deret reaksi yang terputus-putus/tak berkelanjutan (discontinuous).
1. Deret Continuous
Deret ini mewakili pembentukan feldspar plagioclase. Dimulai dengan feldspar yang kaya akan kalsium (Ca-feldspar, CaAlSiO) dan berlanjut reaksi dengan peningkatan bertahap dalam pembentukan natrium yang mengandung feldspar (Ca–Na-feldspar, CaNaAlSiO) sampai titik kesetimbangan tercapai pada suhu sekitar 9000C. Saat magma mendingin dan kalsium kehabisan ion, feldspar didominasi oleh pembentukan natrium feldspar (Na-Feldspar, NaAlSiO) hingga suhu sekitar 6000C feldspar dengan hamper 100% natrium terbentuk.
2. Deret Discontinuous
Pada deret ini mewakili formasi mineral ferro-magnesium silicate dimana satu mineral berubah menjadi mineral lainnya pada rentang temperatur tertentu dengan melakukan reaksi dengan sisa larutan magma. Diawali dengan pembentukan mineral Olivine yang merupakan satu-satunya mineral yang stabil pada atau di bawah 18000C. Ketika temperatur berkurang dan Pyroxene menjadi stabil (terbentuk). Sekitar 11000C, mineral yang mengandung kalsium (CaFeMgSiO) terbentuk dan pada kisaran suhu 9000C Amphibole terbentuk. Sampai pada suhu magma mendingin di 6000C Biotit mulai terbentuk.
Bila proses pendinginan yang berlangsung terlalu cepat, mineral yang telah ada tidak dapat bereaksi seluruhnya dengan sisa magma yang menyebabkan mineral yang terbentuk memiliki rim (selubung). Rim tersusun atas mineral yang telah terbentuk sebelumnya, misal Olivin dengan rim Pyroxene.
Deret ini berakhir dengan mengkristalnya Biotite dimana semua besi dan magnesium telah selesai dipergunakan dalam pembentukan mineral.
3. Apabila kedua jalur reaksi tersebut berakhir dan seluruh besi, magnesium, kalsium dan sodium habis, secara ideal yang tersisa hanya potassium, aluminium dan silica. Semua unsur sisa tersebut akan bergabung membentuk Othoclase Potassium Feldspar. Dan akan terbentuk mika muscovite apabila tekanan air cukup tinggi. Sisanya, larutan magma yang sebagian besar mengandung silica dan oksigen akan membentuk Quartz (kuarsa).
Dalam kristalisasi mineral-mineral ini tidak termasuk dalam deret reaksi karena proses pembentukannya yang saling terpisah dan independent.
.......................................................
.
Sekiaaaan.. dan Terima Kasih.. n_n
Di ambil langsung dari Mr. Google...