Wednesday, 26 November 2014

Nyesal

Hari Kamis, hari terakhir jadi asisten praktikum Mikrobiologi

26 November 2014
Pukul 8 malam




Mungkin ini sepele. Tapi beberapa hari yang lalu, seperti biasa saya menunggu bis kuning di halte. Kebetulan saat itu saya menunggu di halte Pocin. Lama tapi bikun belum juga datang. Ada seorang bapak tua yang tiba-tiba datang menghampiri. Membawa keranjang yang entah isinya apa dan memegang jualan yang berisi peralatan dan aksesoris seperti jepit rambut, jarum pentul, masker, serta pernah-pernik kecil lain. Bapak itu lalu mulai menawarkan dagangannya. Saya menoleh melihat penampilannya yang sangat sederhana. Celananya robek sedikit, bajunya batik lusuh, dan peci hitam. Memakai sandal jepit. Wajahnya mulai keriput dan rambutnya juga telah mulai memutih.




Saat itu terus terang saya bingung. Kasihan, tapi saya tidak sedang membutuhkan apapun yang bapak tersebut jual. Bapak tua itu juga tidak sedang meminta-minta, tidak bisa saya berikan uang tanpa alasan yang jelas. Saya benar-benar bingung. Bisa saja saat itu saya membeli sesuatu darinya, apapun yang mungkin sebenarnya tidak saya butuhkan, hanya ingin membantunya.

Tapi

Saya tetap diam. Hanya diam hingga akhirnya dia pergi.

Pernah ga sih kalian merasakannya? Saat dimana saya-- saya pikir beberapa kali hal ini terjadi. Saya ingin melakukan sesuatu, membantu, atau yah melakukan sesuatu. Seperti ketika melihat sampah di pinggir jalan, yang tidak seharusnya seperti itu. Ya, karena sampah seharusnya dibuang di tempat sampah bukannya sembarangan. Saya selalu terganggu dengan hal-hal semacam itu. Ada ketidak beresan, tapi saya malah menjadi autis. Apatis. Diam saja dan tak melakukan apapun. Setelahnya saya menyesal.

Sangat. Hingga kepikiran berhari-hari. Seharusnya saya membeli dagangan bapak itu. Seharusnya saya memungut sampah itu. Seharusnya...
Tapi justru saat itu terjadi saya kadang malu, atau kadang hanya diam tidak bisa bergerak, atau ah entahlah. .

Rasanya benar-benar tidak enak, menyesal seperti ini :(













Friday, 14 November 2014

Giveaway (lagi)!

10, 14 November 2014
Seperempat malam
Postingan ini disertakan pada Giveaway #ResiduNamarappuccino



Hola!
Sore ini hujan turun tiba-tiba, saya tahu Mas pasti tidak bisa dihubungi via salah satu aplikasi chat kebanggaan android karena yaah perangkat wifi di rumahnya pasti dimatikan sementara. Takut kena sambaran petir, kata Mas waktu kutanya dulu.

Bosan menunggu, membolak-balik satu persatu halaman handphone tercinta jadi satu-satunya pilihan. Scroll and then scrolling again and again and again. Tetiba lihat berita bahagia datang dari kak Namara . Giveaway!!



Dulu sekali, sekitar 5 tahun yang lalu, waktu itu saya masih SMA. Karena tertarik pada banyak hal --baru kenal namanya cinta dan tetek bengek yang menyertainya-- kemudian memutuskan untuk membuat blog. Mulai banyak membaca, menulis asal-asalan dan mencari teman 'online' banyak-banyak. Twitter juga sedang ngetren saat itu. 

Awal tahun 2011, saya patah hati. Bukan pertama kalinya memang, tapi rasanya sakit sekali. Mengingatnya saja saya enggan, jadi mungkin tak perlu banyak dibahas. Saya yang memang suka puisi dan membaca tulisan-tulisan semacam itu akhirnya tertarik sekali membaca banyak hal yang terkait dengan bahasan tentang itu, apa namanya? Oh iya, cinta.

Entah darimana saya dengar program #30harimenulissuratcinta yang diadakan untuk menyambut ulang tahun saya, eh bukan maksud saya hari kasih sayang itu, kebetulan sekali tanggalnya sama dengan hari ulang tahun saya. Awalya berniat ikut tapi batal karena masih dirundung patah hati berkepanjangan. Saya putuskan untuk melihat-lihat saja beberapa postingan yang dibuat orang lain.

Sejujurnya saya lupa kapan tepatnya pertama kali mengenal kak Ara (sok kenal, padahal kak Ara juga belum tentu kenal). Kalau saya tidak salah ingat saat itu kak Ara juga ikut meramaikan kegiatan menulis surat cinta selama satu bulan tersebut. Iya saya ingat sekarang. Tulisan kak Ara adalah yang membuat saya benar-benar penasaran. Saya ikuti terus tiap kali kak Ara menulis.

Ah, tunggu dulu. Ingatan saya campur aduk. Om Aan Mansyur dalam blognya huruf kecil pernah mengadakan kompetisi dan saat itu pembaca dibolehkan memilih siapapun dengan quotes dan cerita terbaik. Ya, saat itu saya memilih quotes dari kak Ara. Sejak itu barulah saya benar benar mencari tahu tentang tulisan-tulisan kak Ara selanjutnya. Kalau tidak salah, ketika itu kak Ara belum punya blog ya? Barulah dari update-an di twitternya saya tahu kemudian Namarappuccino dibuat. Saya juga tahu beberapa kali ada perubahan di sana sini saat awal-awal pembuatan Namarappuccino sampai sekarang. Pun mengapa namanya harus Namarappuccino, hehe.

Postingan di Namarappuccino yang menginspirasi saya untuk menumpahkan uneg-uneg dalam bentuk tulisan dengan bahasa yang lebih tertata. Saya punya satu blog lagi yang sengaja didedikasi untuk postingan fiksi non fiksi cinta dan kehidupan uneg-uneg saya. Senang sekali saat kak Ara pernah berkunjung dan memberi komentar di blog dunia kecil saya ini. Sekarang mungkin sudah sibuk ya.

Mengikuti sejak awal, banyak sekali quotes dan postingan yang saya suka dari Namarappuccino. Sulit sekali jika harus memilih satu atau hanya beberapa. Hmm..
Oke, saya putuskan yang ini:




Jleb sekali ya?
Kata-kata tersebut seakan menggambarkan betapa banyak hal yang lupa saya syukuri. Apapun. Keadaan saya saat ini, hidup saya, bahkan kemudian kemampuan melepaskan dan akhirnya bertemu Mas. Lebih dari itu saya merasa quote ini tidak hanya berlaku pada hal-hal seputar percintaan saja, tapi banyak hal.

Pernah mengunjungi blog kak Ara di Namarappuccino?
Jika iya, mungkin akrab dengan gaya nulisnya yang santai dan mengalir. Lagi, seperti memilih satu quote yang paling saya suka, memilih satu postingan yang juga paling saya suka ternyata cukup membingungkan. Saya suka postingan bagian Keping dan.. ada satu postingan yang membuat saya terenyuh dan berpikir lebih dalam. Coba saja cek di sini ''Pulang".

Betapa manusia kadang, ah tidak, seringkali lupa. Lupa bersyukur. Seringkali. Selesai membaca postingan tersebut, perasaan saya langsung campur aduk. Antara senang dengan akhir yang menyadarkan sang suami dan miris membayangkan bagaimana perasaan sang istri jika mengetahui perbuatan suaminya. Terlebih beberapa waktu lalu kedua orang tua saya sedang mengalami sedikit gangguan dalam hubungan mereka, dengan masalah yang kurang lebih mirip. Di samping itu saya khawatir, atau lebih tepatnya mungkin takut. Saya rasa tidak ada satu pun perempuan di dunia ini yang ingin mengalami hal semacam ini. Pun saya. Juga kalian, ya kan?

Namun, dibalik semua itu, saya yakin mendapat pelajaran bahwa menjadi seorang istri yang baik, patuh pada suami, serta rajin merawat diri itu pentng #ehh, hehe
Yah, intinya cerita tersebut memberikan saya kesadaran mengenai pentingnya bersyukur. Pada apapun yang telah saya miliki, dan belum. Pada bagaimanapun kondisi saya. Kemampuan melepaskan dan akhirnya menemukan yang lebih baik saat ini bersama Mas. Pada tiap-tiap yang telah Dia berikan. Dan lagi.. "Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?"





***Terima kasih kak Ara dan Namarappuccino-nya! Terlepas dari apakah saya akan menang dalam giveaway kali ini, saya bahagia akhirnya bisa menulis lagi dan berbagi pada semua pembaca setia. Terima kasih!




See you soon,




Thursday, 3 July 2014

Halo lagi

Free-day, July 4, 2014
12:34 wib
Hoaahm




Tidak begitu yakin sebenarnya dengan apa yang akan saya tulis di sini saat ini. Hanya rasanya lamaaa sekali tidak mengetuk pintu dan duduk berlama-lama, menikmati tiap ketukan keyboard lappy tersayang ketika mengutarakan satu persatu buah pikiran saya. Aih, sok sibuk sih!



Iya, belakangan ini saya sibuk dan pura-pura sibuk. Saya larut dalam peliknya jadi mahasiswa yang (akan) memasuki tahun-tahun akhir menuntut ilmu sebagai tingkat satu. Berusaha jadi sarjana tepat waktu, yang duh! zulit zekali. Sok sibuknya adalah ketika saya punya waktu kosong (yang sebenarnya banyak) untuk seharusnya bisa digunakan untuk menggores lagi si unyu ini, tapi saya malah menolak. Beralasan tidak ada ide (dan ya, itu memang benar), atau mungkin memang malas. Haha!

Saat ada waktu kosong di jam-jam lain saya memanfaatkannya untuk bertemu Mas, hehe. Maaf ya nyu, bukan bermaksud selingkuh kok, sungguh! :"))
Waktu lain lagi saya habiskan bersama Hilda, sahabat lama saya, yang tahun depan genap 10 tahun kebersamaan kami, bertiga dengan Ryana, duh, tidak sabar rasanya menunggu saat itu datang. Semoga bisa melempar topi toga bersama :'))

Well, tentang kuliah, saya memang sedang sibuk menyiapkan tahap perjuangan berikutnya sebelum mencapai sarjana. Tahap pertama yang sedang saya siapkan adalah Kerja Praktik (KP). Saya mengambil penjurusan ke bidang Mikrobiologi (yang sebenarnya sulit, tapi entah kenapa malah saya ambil, dodol -___-). Ada lima dosen yang bertanggung jawab pada bidang ini, dan ya saya DITOLAK oleh kelima-limanya saat melamar untuk dosen pembimbing. Hiks. Untung saja Mas tidak saya tolak saat itu, saya tahu sakitnya, pediiih :"(

Saya menangis ketika salah satu lembaga tempat saya seharusnya memulai kerja praktik membatalkan perjanjian. Lembaga Ilmu Pen*piiiip* Indonesia itu pada akhirnya menggantungkan nasib saya dan tiga teman saya yang lain. Saya yang saat itu lelah dengan segala ego, intrik, dan banyak hal dalam pencarian ini akhirnya menangis. Saya tidak tahan lagi. Dan parahnya, saya menangis di depan Mas. Bercerita sambil membelakanginya. Mas berceramah sambil mengelitiki saya, mencoba membuat saya berhenti menangis dan mulai bergerak mencari cara lain lagi. Tapi saya hanya diam, sesenggukan menapis hampir semua kata-katanya. Akhirnya Mas diam, menunggu saya melampiaskan tetas-tetes yang terlanjur jatuh. Ah, kalau kalian lihat saat itu, muka saya jelek sekali.

Setelah tenang, mas tersenyum melihat saya yang saat itu sungguh jelek, haha. Akhirnya saya memutuskan untuk maju lagi. Mencari opsi lain mengejar target lulus tepat waktu. Menangis seberapa banyak pun tak akan merubah apapun saat itu. Saya hanya perlu bergerak lagi. Terima kasih mas :)

Sekarang, sedikit lagi, dengan izin dariNya minggu depan saya mulai KP. Dengan perjuangan naik KRL yang tiap hari sungguh bikin saya ingin teriak bagai orang gila, ketika pemberitahuan 'Mohon maaf atas keterlambatannya..' 'Maaf mengganggu kenyamanan anda..' 'Maaf kereta mengalami gangguan..' 'Mohon tidak memaksa masuk, kereta sudah penuh..' ARRGH! Negeri ini sungguh butuh banyak perubahan di sana sini. Saya bingung kenapa makin banyak saja yang datang ke kota ektra kecil dengan penduduk ekstra banyak ini. Saya mual membayangkan harus berdesakan begitu tiap hari. Lelah tiap sampai di rumah. Duuuuuh.

Akhirnya, Mohon doanya biar KP saya lancar ya! :D

bai baaai~



Love ya,

Friday, 25 April 2014

Pending .....





Sangat ingin sekali menulis pendapat dan pikiran saya seputar pemilu yang telah dan akan berlanjut dalam waktu dekat ini. Tapi karena berbagai hal dan lainnya, akan saya pending hingga waktu tak terbatas. Tunggu tulisan saya selanjutnya ya,
Love ya!






Hampir Satu Tahun

Friday, 25.04.2014
14:19 wib
Perpustakaan.




Hampir satu tahun

April, tanggal sebelas, tahun dua ribu empat belas.

Belum lama kita berdua diberikan kesempatan dariNya untuk mencicip usia setara berkepala dua. Dua puluh. Dan sedikit lagi, bulan depan, hampir satu tahun dan hubungan ini layak dirayakan. Bertahan diterpa banyak sekali rintangan.

Duh, mas. Saya tahu bukan yang pertama. Mas pun bukan yang pertama untuk saya. Tapi itu masa lalu, saya dan mas akan hidup di masa kini dan masa depan. Saya akan menatap lurus, begitupun mas. Mungkin menengok sebentar, sebentar yang hanya sedikit bernostalgia, lalu mengambil hikmah dan baiknya. Itu saja, tidak banyak.

Dan apapun yang terjadi nanti. Apapun yang akan terjadi. Saya berdoa pada Sang Khalik Yang Maha Segala, meminta restu, kasih dan sayang-Nya untuk menuntun dan memberi kekuatan kita berjalan ke depan. Menghadap terang berdampingan. Selamanya.  

Amin.








Monday, 17 February 2014

Happy birthday, myself .

Diketik tanggal 14 Februari 2014 
Saat malam datang.



Google-Ergebnis für http://www.katarinailic.com/wp-content/uploads/2011/04/Happy-Birthday-For-Me.jpg



Halo!

Hari ini tepat 20 tahun usiaku. Usianya yang cukup disebut masa ‘dewasa’. Tapi kurasa belum jadi pilihan untukku. Aku masih manja, suka seenaknya, dan tak suka diatur. Dilihat dari sudut pandang manapun, tidak ada sama sekali ciri dewasa yang melekat :’)

Malam sebelumnya aku memikirkan beberapa hal tentang seberapa serius, seberapa berartinya hubunganku dengan mas. Hingga beberapa hal sukses membuatku menangis. Kami bertengkar. Haha.

Esoknya, kupikir akan banyak yang melupakan hari berhargaku ini. Termasuk Mas, kupikir dia juga lupa, terlebih setelah pertengkaran kami malam sebelumnya, haha. Pada akhirnya beberapa dugaanku benar, tak banyak yang tahu hari ini amat berarti untukku, tapi tak apa kok, aku bukannya berharap banyak.

Pagi selepas shalat fajr, mama meneleponku, bergilir dengan papa. Menyampaikan selamat dan salam, serta peluk hangat dari jauh. Serta doa, agar aku senantiasa dalam lindunganNya. Agar di usiaku kini dewasa makin mendekat. Aku mengaminkan dengan khidmat, tersenyum menahan tangis. Tuhan, aku rindu mereka.

Adikku? Entahlah, mungkin lupa, mungkin juga tidak. Bagaimanapun juga aku menyayangi mereka berdua, mereka menyampaikan doanya lewat bisik yang mungkin hanya bisa didengar oleh Nya  J

Sahabat dekatku menyampaikan selamat serta doa dan menggoda lewat pesan ‘line’, stiker lucu. Aku mengaminkan, tersenyum meringis. Terima kasih J

Di kampus, mas tiba-tiba menelepon dan memintaku menunggu di halte. Mas datang kemudian memintaku pergi bersamanya kembali ke kostan. Dan waw, dia memberiku sebuah boneka beruang pink yang mungil dan cantik. Ada kata ‘i love you’ di tengahnya. Aku tersenyum. Meski sejujurnya bukan itu hadiah yang benar-benar kuinginkan darinya. Maaf mas..

Awalnya tidak banyak hal menyenangkan yang kudapat di awal hari ini. Tapi sore datang, aku dan mas pergi merayakan hari berhargaku. Walaupun sebelumnya sempat diusik ambekan kecilku dan egoismenya, kami toh tetap tersenyum dan saling menggoda. Ah Tuhan, aku cinta dia.

Dia bercerita, bagaimana bingungnya memilih hadiah untukku. Bertanya pada salah satu temanku hingga belum juga menemukan yang tepat. Katanya dia memikirkan sejak beberapa hari yang lalu J Hingga akhirnya yang diingat adalah ketika aku bilang aku suka boneka beruang, yang cokelat warnanya. Tapi ini valentine dan yang tersisa hanya merah jambu. Aku tersenyum lagi. Duh Tuhan, aku ingin sekali memeluknya. 

Mengatakan betapa hatiku rasanya tak karuan, perutku seperti dilewati sekelompok kupu yang menggelitik. 
Walaupun wajahku tidak sama sekali mencerminkan itu, hehe

Maaf ya mas, aku suka sekali, maaf awalnya sedikit kecewa. Sebenarnya boneka adalah hal terakhir yang kuharap mas berikan padaku sebagai hadiah. Karena yah, aku 20 tahun sekarang.
Tapi yang lagi-lagi membuatku tersenyum adalah .. bahwa doamu yang memintaku menjadi lebih dewasa, tak lagi suka ngambek, namun hadiah darimu untukku boneka lucu itu (namanya Louvi). Hihi, i lav you mas J

Perasaanku masih sama, sejak pertama kubilang suka, hingga detik ini. Dan sepertinya bertambah banyak.

Terima kasih hari ini masku J

Terima kasih Tuhanku, Allah Rabbi. Masih dengan Maha Pemurahnya mengizinkanku merasakan detik awal 20 tahun. Waktu mulai beranjak jadi lebih baik J Sungguh, Terima Kasih tak terkira padaMu yang Kuasa memutar dan menghentikan waktu.

Terima kasih J