Thursday, 3 July 2014

Halo lagi

Free-day, July 4, 2014
12:34 wib
Hoaahm




Tidak begitu yakin sebenarnya dengan apa yang akan saya tulis di sini saat ini. Hanya rasanya lamaaa sekali tidak mengetuk pintu dan duduk berlama-lama, menikmati tiap ketukan keyboard lappy tersayang ketika mengutarakan satu persatu buah pikiran saya. Aih, sok sibuk sih!



Iya, belakangan ini saya sibuk dan pura-pura sibuk. Saya larut dalam peliknya jadi mahasiswa yang (akan) memasuki tahun-tahun akhir menuntut ilmu sebagai tingkat satu. Berusaha jadi sarjana tepat waktu, yang duh! zulit zekali. Sok sibuknya adalah ketika saya punya waktu kosong (yang sebenarnya banyak) untuk seharusnya bisa digunakan untuk menggores lagi si unyu ini, tapi saya malah menolak. Beralasan tidak ada ide (dan ya, itu memang benar), atau mungkin memang malas. Haha!

Saat ada waktu kosong di jam-jam lain saya memanfaatkannya untuk bertemu Mas, hehe. Maaf ya nyu, bukan bermaksud selingkuh kok, sungguh! :"))
Waktu lain lagi saya habiskan bersama Hilda, sahabat lama saya, yang tahun depan genap 10 tahun kebersamaan kami, bertiga dengan Ryana, duh, tidak sabar rasanya menunggu saat itu datang. Semoga bisa melempar topi toga bersama :'))

Well, tentang kuliah, saya memang sedang sibuk menyiapkan tahap perjuangan berikutnya sebelum mencapai sarjana. Tahap pertama yang sedang saya siapkan adalah Kerja Praktik (KP). Saya mengambil penjurusan ke bidang Mikrobiologi (yang sebenarnya sulit, tapi entah kenapa malah saya ambil, dodol -___-). Ada lima dosen yang bertanggung jawab pada bidang ini, dan ya saya DITOLAK oleh kelima-limanya saat melamar untuk dosen pembimbing. Hiks. Untung saja Mas tidak saya tolak saat itu, saya tahu sakitnya, pediiih :"(

Saya menangis ketika salah satu lembaga tempat saya seharusnya memulai kerja praktik membatalkan perjanjian. Lembaga Ilmu Pen*piiiip* Indonesia itu pada akhirnya menggantungkan nasib saya dan tiga teman saya yang lain. Saya yang saat itu lelah dengan segala ego, intrik, dan banyak hal dalam pencarian ini akhirnya menangis. Saya tidak tahan lagi. Dan parahnya, saya menangis di depan Mas. Bercerita sambil membelakanginya. Mas berceramah sambil mengelitiki saya, mencoba membuat saya berhenti menangis dan mulai bergerak mencari cara lain lagi. Tapi saya hanya diam, sesenggukan menapis hampir semua kata-katanya. Akhirnya Mas diam, menunggu saya melampiaskan tetas-tetes yang terlanjur jatuh. Ah, kalau kalian lihat saat itu, muka saya jelek sekali.

Setelah tenang, mas tersenyum melihat saya yang saat itu sungguh jelek, haha. Akhirnya saya memutuskan untuk maju lagi. Mencari opsi lain mengejar target lulus tepat waktu. Menangis seberapa banyak pun tak akan merubah apapun saat itu. Saya hanya perlu bergerak lagi. Terima kasih mas :)

Sekarang, sedikit lagi, dengan izin dariNya minggu depan saya mulai KP. Dengan perjuangan naik KRL yang tiap hari sungguh bikin saya ingin teriak bagai orang gila, ketika pemberitahuan 'Mohon maaf atas keterlambatannya..' 'Maaf mengganggu kenyamanan anda..' 'Maaf kereta mengalami gangguan..' 'Mohon tidak memaksa masuk, kereta sudah penuh..' ARRGH! Negeri ini sungguh butuh banyak perubahan di sana sini. Saya bingung kenapa makin banyak saja yang datang ke kota ektra kecil dengan penduduk ekstra banyak ini. Saya mual membayangkan harus berdesakan begitu tiap hari. Lelah tiap sampai di rumah. Duuuuuh.

Akhirnya, Mohon doanya biar KP saya lancar ya! :D

bai baaai~



Love ya,

2 comments:

Thanks for visiting mine :)
Enjoy!

love,
Nabila